Predator (2010)



Directed by : Nimród Antal
Produced by : Robert Rodriguez, John Davis, Elizabeth Avellan
Written by : Michael Finch, Alex Litvak
Based on Characters by : Jim Thomas John Thomas
Starring : Adrien Brody, Laurence Fishburne, Topher Grace, Alice Braga, Danny Trejo, Walton Goggins, Oleg Taktarov, Mahershalalhashbaz Ali, Louis Ozawa Changchien
Studio : Troublemaker Studios, Davis Entertainment
Distributed by : 20th Century Fox
Movie score  3,5 (skala 5)

Sinopsis:
Seorang mercenary alias tentara bayaran) (Adrien Brody), mendadak menemukan dirinya berada pada hutan yang aneh bersama seorang wanita cantik sniper IDF (Alice Braga), seorang napi yang akan dieksekusi dalam dua hari (Walton Goggins), seorang yakuza yang tidak banyak bicara (Louis Ozawa Changcien), seorang officer RUF (Mahershalalhashbaz Ali), seorang drug cartel Meksiko (Danny Trejo), seorang tentara Spetsnaz (Oleg Taktarov) dan satu-satunya yang menyimpang: seorang dokter (Toper Grace). Tidak ada waktu untuk bingung, karena mereka menyadari bahwa mereka tengah ada di sebuah game perburuan, dimana mereka adalah mangsa para predator.



Review:
Dari judul filmnya, kita sudah pasti tahu film apa ini. Apakah ini menjadi film alien yang murahan? Menurut saya enggak, karena film ini digarap cukup baik. Ketegangan yang dibangun cukup mampu membuat kita berdebar-debar sepanjang film, dan tidak murahan. Si sutradara, Nimrod Antal, mampu mengantar kita ke kejutan-kejutan luar biasa yang tidak membuat saya mengeluh. Sebagai sebuah film hiburan, film ini jauh lebih baik dari genre film serupa.

Akan tetapi, menurut saya, dengan judul film yang mudah ditebak, maka alur cerita juga menjadi sangat mudah ditebak. Dari lima menit pertama saya sudah menduga bagaimana akhir ceritanya. Saya sudah tahu siapa yang bakal mati dan siapa yang bakal bertahan hidup. Saya sudah tahu siapa yang jahat siapa yang tidak. Jadi setelah lima menit pertama, saya hanya menunggu saja urutan siapa yang mati duluan dan kapan si jahat akan ketahuan belangnya.


Akhir ceritanya, entahlah, membuat saya sedikit kecewa. Kenapa? Ya karena tidak ada unsur kejutan yang benar-benar membuat saya terkejut. Tebakan saya tadi itu benar semua. (Apakah film ini memang sengaja dibuat untuk gampang ditebak?). Menurut saya, karena terlalu mudahnya film ini ditebak pada endingya membuat endingnya menjadi tidak membekas, dan cenderung bikin bosan. Biasa aja kesannya. Malahan, akhir filmnya jadi sedikit mbulet dan kesannya maksa. Ngapain juga si tentara yang sebelumnya gag punya hati tiba-tiba jadi peduli di akhir cerita dan sifatnya berubah total 180 derajat? Belum lagi gimana bisa tentara yang sebelumnya egois dan pengen kabur sendirian itu mendadak berubah pikiran jadi penyelamat si cewek? Argh... unsur drama itu jadi membosankan, dan kesannya dibuat untuk menyenangkan penonton aja. (Btw, kok saya jadi cerita endingnya? Hahaha... Gpp lah, pasti Anda juga sudah mampu menebak gimana akhirnya...)

But, nilai plus saya berikan karena film ini sebenarnya cukup baik (apalagi di setengah durasi awalnya). Sebagai sebuah film alien yang gampang kejebak pada sebuah film murahan, Predator sebenarnya tidak buruk. Apalagi, film ini kebantu dengan adanya Adrien Brody (yang saya gag tahu kenapa sekarang lebih suka menghadapi monster daripada menjadi yahudi yang mahir main piano), Topher Grace (pemeran utama di the 70’s show), dan penampilan Laurence Fishburn yang walaupun hanya main beberapa menit tapi cukup berkarakter.

Direkomendasikan untuk:
Penggila film-film horror alien.

Komentar