Get Low (2009)


Directed by Aaron Schneider ; Produced by Dean Zanuck, David Gundlach ; Screenplay by Chris Provenzano, C. Gaby Mitchell ; Story by Chris Provenzano, Scott Seeke ; Starring Robert Duvall, Sissy Spacek, Bill Murray, Lucas Black, Scott Cooper ; Music by Jan A. P. Kaczmarek ; Cinematography David Boyd ; Editing by Aaron Schneider ; Distributed by Sony Pictures Classics ; Release date(s) September 12, 2009 (2009-09-12) (TIFF), July 30, 2010 (2010-07-30) (United States) ; Running time 100 minutes ; Country United States ; Language English ; Budget $7 million ; Gross revenue $9,513,225

Genre: PG-13
Rated: Drama
Rottentomatoes: 85% (7.3/10) ; 96% (7.9/10) (Topcritic)
NikenBicaraFilm:

Sinopsis:
Rumor buruk mengelilingi kehidupan Felix Bush (Robert Duvall), seorang penyendiri yang hampir 40 tahun hidup terkucil dari lingkungannya. Beberapa rumor bahkan menyebutkan bahwa ia adalah seorang pembunuh berdarah dingin. Namun, suatu saat Felix datang ke kota, menginginkan bahwa ia ingin mengadakan sebuah live-funeral. Sebuah pesta pemakaman dirinya – dimana pesta tersebut diadakan saat ia masih hidup. Keanehan ini justru dianggap peluang oleh Frank Quinn (Bill Murray) dan asistennya Buddy Robinson (Lucas Black), dan mereka bersedia untuk membantu Felix. Perlahan, rahasia mengenai masa lalu Bush pun terkuak...

Review:
Jujur, saya kadang terlalu sombong dan hobi mengatakan bahwa otak saya terlalu intelek untuk menonton film semurahan film-film indonesia ala Nayato a.k.a Koya Pagayo atau bahkan Twilight Saga, namun dengan rendah diri saya harus akui bahwa kadang otak saya gag nyampe’ untuk menonton film-film absurd macam I Am Love. Get Low, boleh dibilang sebagai film yang semi-absurd, seenggaknya buat saya. Gimana enggak, sepanjang hampir 15 menit film awal, Schneider selaku sutradara film ini mengeksplor kehidupan Felix Bush yang penuh kesunyian di penjaranya yang terpencil melalui potret-potret sederhana kesehariannya yang boleh saya katakan, sedikit membosankan. Adegan-adegan awal ini bahkan begitu minim dengan dialog. Nah, buat saya... ini adalah opening scene yang bisa meninabobokkan saya dengan mudah. Tapi, kalo mau sok pinter dikit, saya harus akui bahwa Schneider begitu detail membimbing penonton pada kehidupan Bush yang sunyi, untuk akhirnya akan menyampaikan suatu misteri kepada audiens: apa yang membuat Felix Bush begitu betah dengan kesendiriannya?

Untunglah, akhirnya film berangsur-angsur membaik. Terutama ketika Felix Bush menghajar seorang pria muda yang mencoba menghinanya di kota. Pun kemudian kita disuguhkan akan keeksentrikkan seorang Felix Bush yang di masa tuanya menginginkan satu hal yang nyaris mustahil. Sebuah live-event funeral dirinya sendiri! Btw, katanya sih cerita ini sendiri berasal dari sebuah true-tale di Tennessee.

Sebenarnya, boleh dibilang Get Low adalah film yang bergerak begitu lambat dan perlahan. Bagi sebagian orang, mungkin Get Low menjadi sebuah sajian yang membutuhkan kesabaran. Tapi untung pula, sinematografi film ini juga begitu indah, dan atmosfer kehidupan awal tahun 1900-an direkam dengan baik dan seolah-olah menghadirkan sebuah kehidupan yang begitu real mengenai masa itu di sebuah kota kecil. Saya juga suka bahwa ada sedikit humor-humor ringan yang disisipkan dan membuat kita sempat tersenyum di pertengahan film. Dan kalo kita mau bersabar sedikit, nantinya perlahan kehidupan Felix Bush juga akan perlahan terungkap sedikit demi sedikit, dan sueerrr... kesedihan itu akan begitu membekas bagi Anda – seperti halnya yang terjadi pada saya. Memahami apa yang sesungguhnya terjadi pada seorang Felix Bush, hingga membuatnya memenjarakan dirinya sendiri, begitu menyakitkan buat saya. Tersentuh sekali pada sebuah adegan ketika Felix berujar pada dirinya sendiri, yang intinya mempertanyakan kenapa ia harus melakukan pengakuan dosa – sedang ia tidak merasa melakukan kesalahan kepada Jesus? Oh sungguh, film ini mencoba mengungkapkan bahwa terkadang memaafkan diri sendiri adalah hal paling berat. Begitu menyentuh melihat Felix Bush menghukum dirinya sendiri seperti itu.

Robert Duvall (Tender Mercies, Apocalypse Now, The Apostle) , jelas memberikan akting yang begitu prima dan menurut saya seharusnya layak menempatkannya pada jajaran nominasi Oscar kemarin. Aktingnya mampu menyelami tokoh Felix Bush dengan baik, dan pada akhirnya membuat kita bisa begitu jauh simpati pada kesedihan yang dirasakannya. Bill Murray (Ghostbuster, Caddyshack, Lost in Translation) tampil dengan cukup baik walaupun perannya tidak terlalu signifikan sebenarnya karena film ini sendiri bercerita tentang kehidupan Felix Bush, yang diperankan Robert Duvall. Lalu ada pula nama Lucas Black, yang cukup familiar di mata saya berkat peran-perannya di Jarhead, Friday Night Lights dan Tokyo Drift.

Sayang, film yang demikian apik dan menjadi debut penyutradaraan Aaron Schneider tidak cukup sukses secara finansial.

Overview:
Sebuah film yang bisa jadi begitu membosankan pada awalnya, namun kemudian tensi semakin beranjak naik sebelum menjadi begitu emosional pada akhirnya.

Komentar